Saya lagi tiduran sambil nunggu downloadan OST. Sword Art Online di ponsel saya complete ketika saya teringat dulu janji dengan entah siapa (saya lupa) mau buat post tentang XI IPA II. Dan daripada saya rolling on the bed nggak jelas, mendingan saya ambil laptop dan menulis. Jadilah saya duduk di pojok kamar adik sepupu saya yang cowok (adik sepupu saya sudah tidur omong-omong) sembari memanfaatkan wi-fi. Oh ya, untuk informasi, saya besok libur (anak kelas tiga UAS) dan sekarang saya lagi pilek (anyone, please gimme a tissue).
Saya ingat dulu (entah tanggal berapa, saya lupa) saya harap-harap cemas nunggu hasil penjurusan. Bagaimana kalau saya tidak ke IPA? Bagaimana kalau saya terlempar ke IPS karena sungguh nilai Kimia dan Fisika saya sepertinya tidak memungkinkan ke IPA?
Dan saya lihat salah satu tweet teman saya (sebenarnya mau prtsc stsrq tweetnya, tapi ya karena itu tweet sudah setengah tahun lamanya ditulis sama teman saya, saya malas cari, dan lagi saya bukan orang yang menikmati saat scrolling salah satu sosial meadia milik teman saya) yang menyatakan kalau dia ke IPA. Saya minta dia lihat nama saya, dan dia bilang saya juga ke IPA. Saya masih belum percaya, makanya saya ke sekolah untuk lihat sendiri.
Dan ternyata saya memang ke IPA. Tapi belum tahu IPA berapa. Katanya pengumuman pembagian kelas ditempel ketika masuk sekolah hari pertama.
Tapi ketika beberapa hari sebelum masuk sekolah, pengumuman itu sudah ditempel. Saya malas ke sekolah, makanya saya tanya teman saya lagi. Katanya saya ke IPA II.


Saya di IPA II barengan sama Nadya Arisca, Dwi Nadia Rahmatunnisa, Dina Septiani, Hanafi Afriza, dan Atrasina Azyyati. Teman-teman X E saya banyak yang di IPA I. Dan di IPA II itu, anak dari X E paling sedikit.
Saya duduk dengan Atra lagi, di bangku nomor dua dari depan dekat dinding lagi. Saya memang comfort zone, memangnya saya peduli. Dan XI IPA II (banyak) diisi oleh anak-anak kelas X A dan X B.
Pertama-tama saya di IPA II tentu saja nggak betah. Saya sering main ke IPA IV dan IPA I. Saya merasa asing dengan kelas itu, dan anak-anaknya juga. Untung saja ada Atra sama Nadya. Kalau nggak, ntah seperti apa depresinya saya di sana.
Tapi toh lama-lama saya betah. Walaupun terkadang masih suka sebal sendiri. Entahlah. Yang saya lakukan waktu itu; menerima dan mencoba percaya.
Dan saya merindukan kelas saya itu. Kelas yang nilai Kimianya paling jelek diantara kelas IPA lainnya. Yang selalu ribut kalau nggak ada guru. Yang selalu ada bahan debat dengan guru Fisika. Yang..., entahlah. Anda pasti akan mengurut dada kalau berada di kelas saya itu.
Dan teman-teman saya..., yang awalnya saya cerca dalam hati, adalah teman yang baik. Akan saya ceritakan sedikit.
Oh, sekadar pemberitahuan. Nama kelas saya SEESCMIC. Yang setau saya kepanjangannya Science Eleven .... Made in Cabe (yang titik-titik itu saya lupa isinya apa, ugh).
Itu official twitter kelas saya. Dan Pakde Ono itu maksudnya Pak Rahmono. Guru Fisika kami tercinta.

Dini Aulia
Salah satu orang yang pernah nganterin saya pulang. Waktu saya duduk di motornya (motornya mio kalau nggak salah) saya takut. Karena, satu nggak pakai helm, dan dua takut motornya njempalik. Dulu waktu pertama pelajaran fisika, saya satu kelompok dengan Dini.
Dini perkasa karena dia anak karate (eh, karate atau taekwondo ya? Atau malah silat?)
Etri Yulia Andini
Nah, ini kapten cheerleader sekolah. Saya satu kelompok nari untuk seni budaya sama Etri. Dan sampai sekarang saya masih nggak enak karena dulu waktu tampil saya narinya jelek. Etri baik (dulu saya kira dia agak semacam sinis gitu). Terus Etri juga master dalam urusan cinta. Saya pernah konsultasi tentang cerpen saya ke dia. Tentang konflik cinta yang dialami tokoh dalam cerpen saya itu. Nggak tau kenapa, ketika akhir-akhir semester satu Etri sering manggil saya Mama. Apa mungkin karena aura keibuaan saya terlalu nampak?

Atrasina Azyyati
See, I know how to write your name, hihi. I don't know what I must write down here. I know you, and you know me. You're the first person that I told about my 'dark secret' about my bad habbit; reading fanfict, ne? I love you, okay? Miss you so much.

.png)
Ahmad Hafizh
Bukan mungkin, tapi memang yang paling cerewet. Kadang saya agak gimana gitu kalau mau ngomong sama Hafizh. Mood dia kadang baik, kadang jelek. Kalau pas mood dia jelek itu omongannya nyelekit banget. Eh tapi semenjak dia punya pacar, dia jadi baik. Kalau saya sms kebanyakan dibalas sama dia. Terus Hafizh itu punya talenta yang luar biasa. Voli dan menjahit. Well, kalau voli sih memang udah kelihatan dari mukanya. Saya pernah satu kelompok agama dengan Hafizh. Dia kebagian jahit kain flanel. Dan demi apa, jahitannya itu rapi banget. Bahkan Bu Nupus mengakui kemahiran Hafizh dalam menjahit. Lalu Hafizh, kalau becanda suka..., apa ya, tampangnya waktu ngomong itu memang biasa aja. Tapi kata-katanya itu. Hafizh pintar fisika. Dulu dia parther saya dalam berbagi jawaban. Oh, dan semester satu kemarin dia rangking satu sekelas.

.png)
Bavo Baltazar
Saya suka nyebut nama dia Baltazar(s). Kedengarannya mirip sama pendiri asrama Slytherin, Salazar(s), haha. Bavo itu naksir Angel (menurut saya lho. Ini belum tentu akurat). Terus dulu percakapan pertama sama Bavo lewat sms. Tanya siapa yang mau beli cat untuk tugas seni. Terus Bavo itu fotrografer kelas. Dia termasuk salah satu orang yang suka membuli Sherly, Dewi, dan tentu saja Pak Rahmono.
Rachul Grimaldi
Dia naksir anak Pak Walikota, haha. Termasuk salah satu anak yang suka 'ngegangguin' Bu Herlina. Dia satu otak sama Bavo, dan Welly. Maksudnya suka ganggu Pak Rahmono. Terus kayaknya Acul ikutan pompom boys (kayaknya lho ya, saya nggak pernah liat dia tampil sih). Dan yang paling saya ingat dari Acul adalah; dia suka bawa bedak ke sekolah.
Nurdiyanti Suganda
Kadang suka dibuli karena dia tidak begitu tinggi. Yanti nggak punya lengkungan yang di antara bibir dan hidung. Dulu waktu saya mau pindah, saya diajakin foto kelas. Awalnya saya bingung mau ikut atau nggak. Kalau ikut ntar saya nebeng siapa. Studionya di mana? Saya asik aja main ponsel sambil bilang 'Ya ntar widi tanya bapak dulu.' Dan yang saya temukan setelahnya adalah, Yanti nangis. Dia keukuh, pokoknya saya harus ikut. Mau nggak mau, gimana caranya saya ikut..png)
Dwi Setiyani Wulandari
Dan yak, Dwi memang Directioner sejati. Saya pernah berbagi sama Dwi waktu ulangan Rangka. Padahal kami duduk di depan lho, haha. Kalau nggak salah dulu Dwi tanya tentang costa spuria. Terus Dwi juga kadang bersama Welly, Acul, Bavo, Raka, dan Yanti membuli Pak Rahmono.
Welly Krisna Bayu
Welly itu anak gunung. Menjulang tinggi menggapai awan. Kalau main rounders dan dia yang jaga, sebagian besar bolanya ketangkap. Terus dia itu anaknya Pak Rahmono. Punya rumah makan Sari Minang yang cabangnya (kalau nggak salah) di Kota Baru atau Danau Sentarum ya, sama di apa sih itu yang kalau turun dari Tol Kapuas dari arah kota terus belok kanan, saya lupa nama tempatnya. Terus Welly juga parthner saya ngerjain Kimia. Pernah dulu saya sama dia dilihatin dengan gemas oleh Bu Syekh karena kerja sama yang kuat. Lalu Welly suka nyanyi 'aiaia pencuri jual tapai' sama 'walaupun hidup seribu tahun, kalau makan tak bagi apa namanya'. Saya mulai dekat sama Welly pertengahan semester satu. Awal-awal masuk IPA II dulu, saya agak nggak suka. Terus kepala Welly itu mirip lobak (menurut saya). Kaya si Kabu-san di film Howl's Moving Castle. Welly itu anak voli yang rajin membuli Pak Rahmono. Pernah waktu pelajaran Kimia, bukannya dengerin penjelasan Bu Syekh, saya, Welly, dan Iudy malah nonton Naruto di ponsel Welly.
.png)
Dwi Setiyani Wulandari
Dan yak, Dwi memang Directioner sejati. Saya pernah berbagi sama Dwi waktu ulangan Rangka. Padahal kami duduk di depan lho, haha. Kalau nggak salah dulu Dwi tanya tentang costa spuria. Terus Dwi juga kadang bersama Welly, Acul, Bavo, Raka, dan Yanti membuli Pak Rahmono.
Welly Krisna Bayu
Welly itu anak gunung. Menjulang tinggi menggapai awan. Kalau main rounders dan dia yang jaga, sebagian besar bolanya ketangkap. Terus dia itu anaknya Pak Rahmono. Punya rumah makan Sari Minang yang cabangnya (kalau nggak salah) di Kota Baru atau Danau Sentarum ya, sama di apa sih itu yang kalau turun dari Tol Kapuas dari arah kota terus belok kanan, saya lupa nama tempatnya. Terus Welly juga parthner saya ngerjain Kimia. Pernah dulu saya sama dia dilihatin dengan gemas oleh Bu Syekh karena kerja sama yang kuat. Lalu Welly suka nyanyi 'aiaia pencuri jual tapai' sama 'walaupun hidup seribu tahun, kalau makan tak bagi apa namanya'. Saya mulai dekat sama Welly pertengahan semester satu. Awal-awal masuk IPA II dulu, saya agak nggak suka. Terus kepala Welly itu mirip lobak (menurut saya). Kaya si Kabu-san di film Howl's Moving Castle. Welly itu anak voli yang rajin membuli Pak Rahmono. Pernah waktu pelajaran Kimia, bukannya dengerin penjelasan Bu Syekh, saya, Welly, dan Iudy malah nonton Naruto di ponsel Welly.

Raka Hardian
Saya nggak tau apa yang harus saya tulis. Selain karena nggak begitu dekat sama Raka, saya ngomong sama dia itu waktu akhir semester satu. Waktu saya udah mau pindah. Ternyata Raka sama Bavo dulu satu SMP lho sama saya. Saya taunya juga karena dikasih tau Atra. Terus kayaknya Raka dulu pacaran sama Kariza deh. Eh nggak tau juga ding. Walaupun Raka suka membuli Pak Rahmono, dia kadang terlihat sungguh-sungguh kalau ngerjain soal dari Pak Rahmono.
Alya Ayudhia dan Maulida Julia Timurti
Karena fotonya berdua, jadi saya gabungin. Jadi, mereka berdua (menurut saya) twin dari X C. Tapi kemudian Alya meninggalkan Maulida dan kemudian mendeklarasikan Nadya sebagai twinnya. Alya dekat sama Hafizh. Katanya dulu Hafizh sama dia itu lembut gimana gitu sama dia. Terus Alya itu cewek paling tsundere. Suka berdebat sama Hanafi ('suara kau tu macam Dina, berdahak'). Waktu saya mau pindahan. Alya lagi dekat sama Irfan Faris, anak IPA IV, yang katanya sekarang udah pacaran. Kadang juga saya curhat sama Alya.
Lalu Maulida. Dulu saya sempat kepikiran kasih nama anaknya saya nanti Timurti. Nggak tau kenapa. Keren aja. Saya dulu sekelompok piket sama Maulida. Tapi entah kenapa, Maulida diganti sama Acul. Maulida baik. Saya suka kalau Maulida mengucir rambutnya jadi ekor kuda. Nampak siap bertarung gitu. Oh, Maulida itu anak drum band.
Sherly
Nggak tahu kenapa Sherly adalah korban buli terdahsyat Welly. Kadang lucu aja kalau lihat mereka kelahi. Ntar malah saling suka lho, pikir saya. Dulu pernah ketemu ibunya Sherly di angkot waktu mau ke sekolah.
.png)
Siska
Sohibnya Sherly. Kadang ikut dibuli juga, tapi nggak terlalu sering. Pernah dulu waktu ulangan semester, Siska lagi cerita sama Sherly dipojok dengan suara keras. Saya, Welly, Raka, sama Yanti yang cenderung punya sifat kepo, ikutan dengar. Kami menoleh ke mereka. Dan mereka nggak keberatan. Nggak lama Yanti malah duduk di dekat mereka. Dan nggak lama kerumunan makin banyak. Ada Dwi, Arif, Acul, Bavo, Dina, dll dll.
Dina Septiani
Dan Dina pernah ke rumah saya untuk latihan drama. Di rumah saya Dina sama Arif main gombal-gombalan. Kalau nggak salah ada yang seterang matahari atau apa gitu, saya lupa. Dina kalau senyum suka nggak putus-putus. Awal-awal di IPA, dia kadang suka diolokin, kangen Deddy nggak (Deddy dulu waktu kelas X duduk sama Dina, dan Deddy ke IPS).
Devi Saputri
Devi dulu teman duduk saya yang pertama waktu masuk SMP. Waktu tujuh belasan kemarin, dia jadi petugas di Kantor Gubernur (eh, Gubernur atau Wali Kota ya, kayaknya sih Gubernur). Kadang suka ketawa kalau lihat Devi digangguin sama yang lain. Ekspresinya itu, lucu gimana gitu.
Shahiba Aulia Harahap
Cewek yang digosipin suka Welly (oke, ini bercanda). Dia suka ngebuli Pak Rahmono juga. Terus pernah ketahuan makan permen waktu pelajaran Biologi. Disuruh Bu Dwi bawa permen karet untuk anak sekelas, tapi akhirnya nggak bawa. Dulu saya kira Shahiba itu anaknya kalem, pendiam, ternyata jauh banget dari perkiraan awal saya.
Waktu saya mau pindahan, Hafizh sering ngajak dia nikah.
Putri Retno Anzani
Hai Putri, saya masih ingat ancaman waktu latihan nari untuk seni budaya lho. Dan itu mungkin nggak akan saya lupakan dalam waktu dekat.
Punya bakat mengintimidasi. Pintar. Kadang nggak ngaruh kalau dibuli Welly. Pacarnya Syafi'i.

Putri sama anak PMR pernah ke rumah saya untuk perpisahan karena saya mau pindahan.
Nadya Arisca
Terima kasih sudah mengajarkan untuk percaya diri. Terima kasih sudah mau menjadi teman fangirlingan cowok cakep. Terima kasih sudah menjadi teman curhat wd selama ini. Terima kasih sudah menemani masa gloomy wd di IPA II. Maaf wd sering becandanya kelewatan. Maaf wd suka ngolok Nad, Jupe. Maaf wd belum jadi teman yang baik.
Kita dekat baru sebentar ya, Nad. Dan kita udah berbagi banyak hal.
Lalu Maulida. Dulu saya sempat kepikiran kasih nama anaknya saya nanti Timurti. Nggak tau kenapa. Keren aja. Saya dulu sekelompok piket sama Maulida. Tapi entah kenapa, Maulida diganti sama Acul. Maulida baik. Saya suka kalau Maulida mengucir rambutnya jadi ekor kuda. Nampak siap bertarung gitu. Oh, Maulida itu anak drum band.
Sherly
Nggak tahu kenapa Sherly adalah korban buli terdahsyat Welly. Kadang lucu aja kalau lihat mereka kelahi. Ntar malah saling suka lho, pikir saya. Dulu pernah ketemu ibunya Sherly di angkot waktu mau ke sekolah.
.png)
Siska
Sohibnya Sherly. Kadang ikut dibuli juga, tapi nggak terlalu sering. Pernah dulu waktu ulangan semester, Siska lagi cerita sama Sherly dipojok dengan suara keras. Saya, Welly, Raka, sama Yanti yang cenderung punya sifat kepo, ikutan dengar. Kami menoleh ke mereka. Dan mereka nggak keberatan. Nggak lama Yanti malah duduk di dekat mereka. Dan nggak lama kerumunan makin banyak. Ada Dwi, Arif, Acul, Bavo, Dina, dll dll.
Dina Septiani
Dan Dina pernah ke rumah saya untuk latihan drama. Di rumah saya Dina sama Arif main gombal-gombalan. Kalau nggak salah ada yang seterang matahari atau apa gitu, saya lupa. Dina kalau senyum suka nggak putus-putus. Awal-awal di IPA, dia kadang suka diolokin, kangen Deddy nggak (Deddy dulu waktu kelas X duduk sama Dina, dan Deddy ke IPS).
Devi Saputri
Devi dulu teman duduk saya yang pertama waktu masuk SMP. Waktu tujuh belasan kemarin, dia jadi petugas di Kantor Gubernur (eh, Gubernur atau Wali Kota ya, kayaknya sih Gubernur). Kadang suka ketawa kalau lihat Devi digangguin sama yang lain. Ekspresinya itu, lucu gimana gitu.
Shahiba Aulia Harahap
Cewek yang digosipin suka Welly (oke, ini bercanda). Dia suka ngebuli Pak Rahmono juga. Terus pernah ketahuan makan permen waktu pelajaran Biologi. Disuruh Bu Dwi bawa permen karet untuk anak sekelas, tapi akhirnya nggak bawa. Dulu saya kira Shahiba itu anaknya kalem, pendiam, ternyata jauh banget dari perkiraan awal saya.
Waktu saya mau pindahan, Hafizh sering ngajak dia nikah.
Putri Retno Anzani
Hai Putri, saya masih ingat ancaman waktu latihan nari untuk seni budaya lho. Dan itu mungkin nggak akan saya lupakan dalam waktu dekat.
Punya bakat mengintimidasi. Pintar. Kadang nggak ngaruh kalau dibuli Welly. Pacarnya Syafi'i.

Putri sama anak PMR pernah ke rumah saya untuk perpisahan karena saya mau pindahan.
Nadya Arisca
Terima kasih sudah mengajarkan untuk percaya diri. Terima kasih sudah mau menjadi teman fangirlingan cowok cakep. Terima kasih sudah menjadi teman curhat wd selama ini. Terima kasih sudah menemani masa gloomy wd di IPA II. Maaf wd sering becandanya kelewatan. Maaf wd suka ngolok Nad, Jupe. Maaf wd belum jadi teman yang baik.
Kita dekat baru sebentar ya, Nad. Dan kita udah berbagi banyak hal.

Nad, wd suka sama ava Nad yang ini. Kapan-kapan kalau ketemu, wd mau difoto kaya gitu. Kangen~
Dwi Nadia Rahmatunnisa
Yeah, Uwik pernah dua kali ke rumah saya. Ambil laporan sama main. Banyak cerita-cerita juga sama Uwik. Tapi kadang Uwik jarang balas cerita. Uwik paling sering galau di twitter. Mulai galau kalau habis Magrib. Dan berlanjut sampai dia mau tidur, haha..
Arif Sasono
Saya nggak tau mau nulis gimana. Saya bingung. Dulu saya pernah diolok sama Arif gara-gara nggak mau duduk depan pas Bahasa Indonesia. Lalu Arif juga kadang suka ngebuli Sherly dan Pak Rahmono. Pernah waktu itu saya bawa bekal ke sekolah. Saya baru makan beberapa suap. Dan kemudian bekal saya dihabisin sama Hafizh dan Arif (yang paling banyak habisin bekal saya Hafizh).
Hanafi Afriza
Dengan tampang seperti itu, dia sukses jadi ketua Rohis. Menurut Nadya (yang kemudian saya setuju) Hanafi punya dua kepribadian. Satu, ketika Rohis. Dua, ketika di kelas. Pernah dulu dia bawa sandal mushola ke kelas, terang aja dimarahin sama Bu Herni. Lalu Hanafi kadang terlihat santai, apa lagi kalau menghadapi Bu Yuli (guru Matematika). Hanafi sering minta ajarin Bahasa Inggris. Lalu, sebagai ketua Rohis yang baik, dia sering kirim sms dakwah. Kadang kalau saya cerita Nadya, Nadya bilang 'coba ketik UNREG spasi DAKWAH wid kalau terganggu'. Terang aja nggak saya lakukan, adanya ntar saya malah diruqyah (eh). Hanafi termasuk anak kesayangan Pak Rahmono.
Dewi Yulita
Ulang tahunnya Dewi sama kaya ulang tahun Hanafi, hihi. 17 April.
Dewi baik kok. Entah kenapa anak-anak suka ngebuli dia. Dewi pernah nelepon saya untuk curhat. Kita tau satu sama lain udah hampir lima tahun kan, Dew? Dan dekatnya waktu wd masuk PMR.
Angela Cristine Virginia
Pindahan dari Taruna. Dulu waktu pertama masuk saya tanyain, dia otaku atau bukan. Dan jawabannya bukan. Agak awkward waktu itu.
Angela Cristine Virginia
Pindahan dari Taruna. Dulu waktu pertama masuk saya tanyain, dia otaku atau bukan. Dan jawabannya bukan. Agak awkward waktu itu.

Septiany Kurnia Putri
Itu gambarnya sudah saya rotare lho, tapi kenapa masih seperti itu.....?
Teman saya datang awal dan piket kelas. Septy dulu juga pernah ke rumah saya untuk latihan drama.
Anisa Mu'tiah Rahima
Seng, maaf ya aku belum jadi teman yang baik? Kadang jarang balas sms. Jarang tanya ada apa.
Aku ingat dulu kau nelepon malam-malam sampai setengah sebelas untuk curhat. Waktu itu aku lagi galau di dapur lho. Rajin-rajin sholat ya seng? Jangan keseringan galau karena cowok. Ada kok saatnya kau ngerasa bahagia karena sudah menemukan seseorang yang tepat. Tunggu aja waktunya.
Flaviana Elva
Saya ingat dulu waktu nonton V - for Vendetta, Elva duduk di sebelah saya. Kami nggak terlalu dekat. Efek tempat duduk yang jauh mungkin ya. Tapi saya tahu dia orang baik.
Faqih Kartika
Faqih, makasih ya dulu udah ngajarin wd nari. Ingat waktu kita sama Adit dimarahin Putri sama Etri, haha..
Aditya Ramadhan
Ketua kelas IPA II. Suka bilang 'tugas? nggak penting'. Jadi, kalau ketua kelas bilang nggak penting. Maka itu beneran jadi nggak penting. Adit sering datang ke sekolah dengan mata ngantuk, kehidupan seorang gamer. Dan bagi saya, hard disknya Adit itu harta karun. Di sana ada baaaaanyyyaaakkk film. Saya belum ngopi semuanya, Dit. Terus waktu saya satu kelompok nari sama Adit, dia yang paling sering dimarahin Putri, haha..
Furqon Kautsar
Terima kasih sudah memberi saya file anime terkeren season musim gugur (atau musim panas?) kemarin.
Dia suka ngolokin Nadya sama Alya. Terus Furqon juga gamer. Walau nggak separah Adit sih. Apa lagi ya? Pokoknya Furqon baik sama saya.
Wokh, saya keasikan nulis ini. Terima kasih untuk setengah tahun yang menyenangkan. Saya tidak akan melupakan kepingan itu. Semoga kalian semua berada dalam lindungan Allah yang Maha Esa dan selalu diberikan rahmat dan nikmat. Omong-omong, kita saling mendoakan ya..
Putri pernah bilang, kalau nggak pakai bedak dia bakal pusing. Saya nggak tau ada yang sampai seperti itu
Yang paling sering nyebut sih Hanafi
Yang sering ngolok Furqon, Welly, Bavo, dan Acul *pukpukAlyadanNadya*
Acul-Dewi itu karena Acul sering ngolok Dewi. Hanfi-Nadya itu karena memang saling suka. Becanda ding. Saya nggak tau kenapa mereka dipasangin. (Dulu Welly pernah bajak ponsel Nadya dan kirim sms ke Hanafi 'sayang, lagi di mana?' haha). Arif-saya itu efek drama. Papa Syahdan dan Mama Nur. Bavo-Angel itu karena memang Bavo-nya suka (mungkin). Hafizh-Alya karena mereka dekat kaya kakak-adik.
Aaakkk, kalian perhatian
0 comments:
Post a Comment